Membaca Al Qur’an adalah kewajiban kita sebagai muslim yang senantiasa berharap pahala dari apa yang kita baca dimana satu huruf ayat Al Qur’an mengandung sepuluh pahala. Tentunya ketika kita membaca Al Qur’an harus benar yaitu sesuai kaidah hukum tajwid sehingga kualitas bacaan kita bisa dipertanggungjawabkan.
Metode UMMI lahir pada tahun 2011 yang didirikan oleh UMMI Foundation yang berada di Surabaya dengan visi menjadi lembaga terdepan yang melahirkan generasi qur’ani. UMMI foundation bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang mempunyai visi yang sama yaitu mengembangkan pembelajaran Alquran yang mengedepankan kualitas dan kekuatan sistem. Adapun misinya yaitu mewujudkan lembaga profesional dalam pengajaran Al Qur’an dengan basis sosial dan dakwah, membangun sistem manajemen pembelajaran Al Qur’an yang berbasis pada mutu, serta menjadi pusat pengembangan dan dakwah Al Qur’an pada masyarakat.
Nama UMMI sendiri diambil dari bahasa Arab yang artinya Ibuku. Ibu banyak sekali jasanya kepada kita yang dengan sabar mengajarkan banyak hal dan bahasa di dunia. Pendekatan bahasa ibu sangat efektif dalam mengajar al qur’an yaitu dengan cara langsung tanpa dieja (direct method), diulang-ulang (repetition), dan penuh kasih sayang yang tulus, serta kesabaran yang luar biasa (affection). Nah dengan cara inilah pendekatan metode UMMI diterapkan oleh para pengajarnya kepada para siswanya sehingga hasilnyapun sangat luar biasa.